Dalam
network sederhana sekali pun, sebuah paket data perlu tahu jalan yang akan dia
tempuh untuk sampai ke tujuan. Untuk mengetahuinya paket data tadi sudah
disertai alamat tujuan pada headernya. Alamat tersebut apabila memungkinkan
untuk dicapai, maka paket tadi akan diteruskan sampai tujuan, jika tidak paket
maka akan dikembalikan.
Informasi routing diperlukan untuk mengetahui apakah tujuan
bisa dicapai atau tidak. Informasi routing tadi bisa didapatkan dengan
bermacam-macam konfigurasi routing. Pemilihan metode konfigurasi tergantung dari banyaknya gateway
yang terdapat dalam network tersebut dan kompleksitasnya.
Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet
di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi pengalamatan
(addressing). Kita coba perhatikan kembali aliran data pada arsitektur TCP/IP.
Data dari lapisan aplikasi disampaikan ke lapisan transport dengan diberi header
TCP atau UDP tergantung jenis aplikasinya. Setelah itu segmen TCP atau UDP
disampaikan ke lapisan IP dan diberi header, termasuk alamat asal dan tujuan
datagram. Pada saat ini host harus melakukan routing dengan melihat tabel
routing. Setelah melihat tabel routing, datagram diteruskan ke lapisan network
interface dan diberi header dengan alamat tujuan yang sesuai.
Untuk
lebih jelasnya, kita perhatikan jaringan TCP/IP yang menggunakan teknologi
Ethernet. Setiap frame ethernet (Ethernet II) mengandung alamat tujuan dan
asal, tipe protokol, dan data. Alamat tujuan dan asal adalah sebuah bilangan 48
bit. Setiap card ethernet memiliki alamat ethernet yang unix (MAC address).
Agar datagram dapat diterima oleh sebuah host tujuan, datagram harus dimasukan
dalam frame dengan alamat ethernet tujuan yang sama dengan alamat card ethernet
host tujuan. Proses ini juga bagian dari routing, yaitu pada saat mengirimkan
datagram IP bagaimana menentukan alamat Ethernet host tujuan datagram tersebut?
ARP (Address Resolution Protocol)
Untuk keperluan mapping IP address ke Alamat Ethernet maka di buat protokol ARP (Address Resolution Protocol). Proses
mapping ini dilakukan hanya untuk datagram yaang dikirim host karena pada saat
inilah host menambahkan header Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari IP
address ke alamat Ethernet dilakukan dengan melihat sebuah tabel yang disebut
sebagai cache ARP, lihat tabel 1.
Entri cache ARP berisi IP address host beserta alamat Ethernet untuk host
tersebut. Tabel ini diperlukan karena tidak ada hubungan sama sekali antara IP
address dengan alamat Ethernet. IP address suatu host bergantung pada IP
address jaringan tempat host tersebut berada, sementara alamat Ethernet sebuah
card bergantung pada alamat yang diberikan oleh pembuatnya.
Tabel Cache
ARP
IP
address
|
Alamat
Ethernet
|
132.96.11.1
|
0:80:48:e3:d2:69
|
132.96.11.2
|
0:80:ad:17:96:34
|
132.96.11.3
|
0:20:4c:30:29:29
|
Mekanisme penterjemahan oleh ARP dapat dijelaskan sebagai
berikut. Misal suatu host A dengan IP address
132.96.11.1 baru dinyalakan, lihat Gambar 1. Pada saat awal, host ini
hanya mengetahui informasi mengenai interface-nya sendiri, yaitu IP address,
alamat network, alamat broadcast dan alamat ethernet. Dari informasi awal ini,
host A tidak mengetahui alamat ethernet host lain yang terletak satu network dengannya
(cache ARP hanya berisi satu entri, yaitu host A). Jika host memiliki route
default, maka entri yang pertama kali dicari oleh ARP adalah router default
tersebut.
Misalkan
terdapat datagram IP dari host A yang ditujukan kepada host B yanng memiliki IP
132.96.11.2 (host B ini terletak satu subnet dengan host A). Saat ini
yang diketahui oleh host A adalah IP address host B tetapi alamat ethernet B
belum diketahui.
Gambar cache ARP awal
Agar dapat
mengirimkan datagram ke host B, host A perlu mengisi cache ARP dengan entri
host B. Karena cache ARP tidak dapat digunakan untuk menerjemahkan IP address
host BB menjadi alamat Ethernet, maka host A harus melakukan dua hal yaitu :
Ø Mengirimkan paket ARP request
pada seluruh host di network menggunakan alamat broadcast Ethernet
(FF:FF:FF:FF:FF:FF) untuk meminta jawaban ARP dari host B, lihat gambar 2.
Ø Menempatkan datagram IP yang hendak dikirim dalam antrian.
Paket ARP request yang dikirim host A kira-kira berbunyi “Jika IP address-mu
adalah 132.96.11.2, mohon beritahu alamat Ethernet-mu”. Karena paket ARP
request dikirim ke alamat broadcast Ethernet, setiap interface Ethernet
komputer yang ada dalam satu subnet (jaringan) dapat mendengarnya. Setiap host
dalam jaringan tersebut kemudian memeriksa apakah IP addressnya sama dengan IP
address yang diminta oleh host A.
Gambar Paket ARP
request
Host B yang mengetahui bahwa yang diminta oleh host A
adalah IP address yang dimilikinya langsung memberikan jawaban dengan
mengirimkan paket ARP response langsung
ke alamat ethernet pengirim (host A), seperti terlihat pada gambar 3. Paket ARP
request tersebut kira-kira berbunyi “IP address 132.96.11.2 adalah milik saya,
sekarang saya berikan alamat ethernet saya”.
Gambar Paket ARP response
Paket ARP
request dari host B tersebut diterima oleh host A dan host A kemudian
menambahkan entri IP addresss host B beserta alamat Ethernet-nya ke dalam cache
ARP, lihat gambar 4.
Gambar Cache ARP setelah penambahan entri host B |
Saat ini host A telah memiliki entri untuk host B di tabel
cache ARP, dengan demikian datagram IP yang semula dimasukkan ke dalam antrian
dapat diberi header Ethernet dan dikirim ke host B.
Secara ringkas proses ARP adalah:
1.
Host
mengirimkan paker ARP request dengan alamat broadcast Etehrnet.
2.
Datagram
IP yang dikirim dimasukkan ke dalam
antrian.
3.
Paket
ARP respon diterima host dan host mengisi tabel ARP dengan entri baru.
4.
Datagram
IP yang terletak dalam antrian diberi header Ethernet.
5.
Host
mengirimkan frame Ethernet ke jaringan.
Setiap data ARP yang diperoleh disimpan dalam tabel cache
ARP dan cache ini diburi umur. Setiap umur entri tersebut terlampaui, entri ARP
dihapus dari tabel dan untuk mengisi tabel. Jika host akan mengirimkan datagram
ke host yang sudah dihapus dari cache ARP, host kembali perlu melakukan
langkah-langkah diatas. Dengan cara ini dimungkinkan terjadinya perubahan isi
cache ARP yang dapat menunjukkan dinamika jaringan. Jika sebuat host di
jaringan dimatikan, maka selang beberapa saat kemudian entri ARP untuk host
tersebut dihapus karena kadaluarsa. Jika card ethernetnya diganti, maka
beberapa saat kemudian entri ARP host berubah dengan informasi alamat ethernet
yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar